Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Kepemimpinan

Success Story by Estée Lauder

Success Story by Estée Lauder

by Estée Lauder

Lahir sebagai Josephine Esther Mentzer pada 1 Juli 1906 di Corona, Queens, New York, Amerika Serikat. Latar belakangnya memanglah seorang Eropa, orang tuanya Max Mentzer dan Rose Schotz Mentzer, adalah imigran-imigran Yahudi dari Hungaria dan Czechoslovakia, tetapi mereka jauh dari kelas atas. Ayahnya memiliki toko peralatan berat, dimana dari situlah keluarganya hidup. Semasa kecil, nama panggilan untuk Estée Lauder adalah Esty. Sebagian besar masa kecilnya dihabiskan untuk membantu toko milik ayahnya. Bakat sebagai pebisnis telah ia asah dari mengelola toko milik ayahnya tersebut. Dari sini memberi Lauder sebuah pemahaman yang lebih baik tentang kewirausahaan dan apa yang dibutuhkan untuk menjadi marketing yang sukses.
Selama beberapa tahun, dengan sangat gembira ia ‘membohongi’ media dengan kisah-kisahnya yang mengklaim bahwa dia adalah seorang wanita yang bertalar belakang bangsawan yang sopan. Tapi ketika sebuah biografi tak resmi yang mengancam untuk mengekspos kebenaran tersebut, Estee Lauder mengakui sepenuhnya. Tidak lama setelah itu muncullah sebuah otobiografi yang berjudul Estee: A Success Story, otobiografi ini versi yang lebih jujur dari sebelumnya. Dalam otobiografinya tersebut, Lauder mengakui sebagai seorang anak ia malu karena gaya hidup orangtuanya yang kampungan dan sangat berlogat Inggris. Lauder mengungkapkan, "Keduanya sangat Eropa dan saya sangat menginginkan (orang tuanya) menjadi 100 persen Amerika."
Semua Wanita Itu Cantik
“Tidak ada wanita yang tidak cantik, yang ada hanya wanita yang kurang terawat." Begitulah ungkap Lauder, dengan menyakinkan mereka-mereka yang ‘tidak terawat’ ini bisa menjadi cantik dengan sedikit pertolongan dari produk-produknya. Dia mengambil peran besar dalam dunia kosmetik. Dengan memulai dari sebuah mimpi, dengan ambisi yang luar biasa, selera yang bagus, kesabaran, pemasaran yang inovatif, ditambah kerja keras, visoner kreatif ini menjadi wanita yang sukses dalam dunia kosmetik.
Setelah Perang Dunia I meletus, paman Lauder, John Schotz datang untuk tinggal bersama keluarga Lauder. Pamannya ini adalah seorang ahli kimia yang fasih membuat produk perawatan kulit. Schotz membangun laboratorium pengganti sementara dalam sebuah kandang kecil di belakang rumah keluarga Mentzer dan mulai membuat krim-krimnya dengan Lauder muda di sampingnya.
Lauder lalu menunjukkan barang-barang ciptaan pamannya ini ke teman-teman sekelasnya di Newton High School, untuk selanjutnya me-make over mereka lengkap dengan pembuktian kualitas dari produk-produk pamannya. Lauder mengakui sulitnya memasarkan krim-krim ini, "Untuk menjual sebuah krim, Anda menjual sebuah mimpi pada awal hari."
Strategi Marketing Unik
Estee kemudian bertemu dan menikah dengan seorang penjual tekstil sukses moderat bernama Joseph Lauter dan pindah ke Manhattan. Di sepanjang awal tahun pernikahan mereka dan bahkan setelah kelahiran dari anak pertamanya, Leonard pada tahun 1933, Lauder melanjutkan untuk memperhalus dan meningkatkan krim-krim pamannya, dia memasak krim-krim tersebut di kompor dapurnya. Lalu dia melakukan demonstrasi-demonstrasi dan make over gratis di salon, hotel, stasiun kereta, dan bahkan di jalanan. Ia juga mulai mengunjungi rumah klien-kliennya, dimana ia bisa membangun relasi sekaligus menjual lebih banyak krimnya.
Pada tahun 1944 Lauder membuka toko di New York. Dan secara resmi membentuk Estee Lauder Inc. pada tahun 1946. Dalam kebutuhan produksi dan fasilitas-fasilitas penyimpanan, keluarga Lauders mengubah sebuah restoran Manhattan menjadi sebuah pabrik. Estee berjualan sepanjang hari lalu sepulang berjualan pada malam harinya dia mulai memasak krim dan minyak untuk produk-produknya di atas kompor-kompor restoran tersebut. Estee memutuskan untuk hanya menjual produk-produknya hanya di department store kelas atas. Target pertamanya adalah Saks Fifth Avenue salah satu department store mewah di Amerika. Ia berhasil meyakinkan Saks Fifth Avenue agar bersedia menerima krim-krim miliknya dan hasilnya krim tersebut habis dalam waktu dua hari di toko tersebut. Kesuksesannya dengan Saks Fifth Avenue meyakinkan Estee bahwa ia mampu berkompetisi dengan para raksasa kosmetik lainnya seperti Revlon, Helena Rubinstein dan Elizabeth Arden. Ia menjadi seorang pedagang persuasif yang suka keliling untuk mempresentasikan produknya ke tiap department store di Amerika Serikat yang cocok dengan produknya.
Ambisi dan dedikasinya mulai terbayar di akhir tahun 1950an, merk Estee Lauder menjadi fitur reguler di toko-toko prestisius seperti I. Magnin, Marshall Field's, Neiman-Marcus and Bonwit Teller. Dari sini Lauder memulai sebuah strategi promosi inovatif. Keluarga Lauder mulai menginvestasikan seluruh budget periklanan mereka yang sejumlah 50.000 USD menjadi sampel-sampel yang ditawarkan melalui direct mail, hadiah-hadiah amal dan sebagai bonus pembelian. Teknik Lauder yakni pembelian dan mendapatkan hadiah, strategi ini menjadi trademark perusahaan.
Pada tahun 1953 Lauder pertama kali memperkenalkan parfumnya “Youth Dew”, sebuah parfum yang sekaligus berfungsi sebagai sabun, yang dilepas kepasaran dengan harga 8.50 USD. Penjualan sabun sekaligus parfum ini pun meningkat tajam dari hanya beberapa ratus dolar -/minggu menjadi ribuan dolar -/minggu. Puncaknya pada pertengahan 1950an, Youth Dew bertanggung jawab hingga 80 persen dari keuntungan penjualan yang diraup Estee Lauder, menjadikan bisnis kosmetik ini berkembang menjadi bisnis jutaan dolar.
Penjaja keliling krim kulit yang berjuang itu sekarang telah meninggal akibat serangan jantung pada 24 April 2004 silam. Menurut majalah Fortune kekayaan yang di dapat dari hasil inovasinya ini ditaksir mencapai 5 milyar USD. Meskipun putranya Leonard beserta para cucu-cucunya sekarang yang menguasai ruang-ruang eksekutifnya, Estee Lauder tetaplah diingat sebagai sosok yang jenius, kreatif, serta roh bagi kemajuan perusahaan. Dialah pengusaha klasik dan inovator yang menolak untuk mendengar para ahli karena dia juga sosok wanita yang tidak takut untuk mengambil resiko. Lauder menjelaskan rahasia kesuksesannya dengan sederhana, "Saya adalah seorang wanita dengan sebuah misi dan juga tulus ikhlas dalam mengejar segala impian saya."
(AN/ Dari Berbagai Sumber)