Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Sales

THE POWER OF “TERIMA KASIH”

THE POWER OF “TERIMA KASIH”

by
Pembaca yang excellent, ada satu pengalaman pribadi yang mengilhami saya untuk tergerak berbagi tulisan perihal betapa hebatnya ucapan “Terima Kasih” yang kita tujukan kepada customer. Yakni, ketika saya bertemu kembali dengan teman lama pada saat masih bekerja di satu perusahaan media perkapalan beberapa tahun silam. Jadi teringat suatu hari, saya berbarengan jalan (joint visit) dengan dia. Saya terkejut, sesaat sesampainya di kantor, dia berujar sambil tersenyum. “Bu, pernahkah menghitung berapa kali ucapan “terima kasih” terlontar dari bibir Ibu hari ini?” Saya tertegun sesaat, sampai kemudian tak tersadari membuat pikiran me-replay semua yang telah terjadi. Apa saja yang sudah saya lakukan sehingga dia bisa menanyakan hal seperti itu, ya? Saya berpikir keras. Ternyata saya memang banyak mengucapkan “terima kasih” seharian itu, kepada pelayan yang membawakan makanan dan minuman ketika makan siang, kepada kasir yang menerima pembayaran, kepada tukang parkir yang membukakan pintu mobil ketika hendak melanjutkan perjalanan, kepada orang yang memberi tahu jalan ketika kami nyasar saat mencari tempat customer, kepada resepsionis yang mempersilahkan kami menunggu di ruang rapat, kepada Office Girl yang membawakan minuman, kepada para customers yang telah bersedia ditemui & mau mendengarkan presentasi produk kami, dan berakhir kepada sopir kami yang sudah mengemudikan mobil dengan baik sehingga selamat sampai di kantor. “Tetapi itu oke kok, Bu”, ujar dia yang kembali membuyarkan angan saat saya mencoba berhitung sambil mengacungkan jempol kanannya. Sempat membuat tersanjung, tetapi saya menelaah hal tersebut sebagai sesuatu hal yang wajar. Jadi saya hanya menjawab sambil tersenyum kecil dengan kalimat “Biasa aja kali. But anyway thank you juga buat atensi dan compliment-nya”. Kenapa hal seperti itu wajar bagi saya? Karena bagaimanapun, saya merasa bahwa bantuan sekecil apapun layak mendapatkan ucapan “terima kasih”. Itu memang menjadi satu spontanitas dan semua menjadi senang karena adanya faktor saling menghargai.

Lantas bagaimana penerapannya untuk dunia yang kita geluti, yaitu dunia sales & marketing?