Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Berita

BELANJA by Freddy Pieloor

BELANJA by Freddy Pieloor

By :
Kata bijak:
“Kebahagiaan tidak tergantung pada apa yang kita punyai, tetapi tergantung pada bagaimana kita merasakan terhadap apa yang dipunyai. Kita dapat bahagia dengan sedikit gembira dan banyak sedih.” – William Dempster Hoard

Biaya hidup sangat dipengaruhi oleh cara berpikir dan gaya hidup seseorang. Saat ini yang terjadi di kota-kota besar seperti di Jakarta, gaya hidup seseorang dapat mengalahkan cara berpikir yang logis, sehingga kesenangan, kemewahan serta memanjakan diri menjadi prioritas utama. Bagi sebagian besar karyawan, ingin lebih dihargai oleh rekan kerja, menjadi alasan utama mengapa pola dan gaya hidup berbeda dari karakter atau sifat aslinya.

Bila Anda sudah termasuk kategori itu, segeralah berubah. Pola hidup macam itu akan membawa Anda pada ketidakstabilan keuangan, yang mengancam masa depan Anda dan keluarga. Anda harus benar-benar mencermati kondisi tersebut, agar terhindar dari bahaya sengsara di masa depan.

UANG SULIT DIPEROLEH
Saya berani bertaruh, bila Anda berjalan kaki dari rumah ke kantor berapa pun jaraknya, tidak akan menemukan uang lembaran Rp 10.000 di sepanjang jalan. Tapi saya jamin, Anda akan dengan mudah mengeluarkan uang Rp 10.000 selama perjalanan tersebut. Artinya, mengeluarkan jauh lebih mudah ketimbang mendapatkan. Itu adalah fakta, bahwa uang sangat sulit diperoleh. Sudah saya katakan di bagian sebelumnya, Anda harus menderita dan menanggung lelah setiap hari hingga larut malam, hanya untuk mendapatkan gaji yang sama selama 12 (dua belas) bulan.

Maka, orang yang bijaksana adalah yang mampu menghargai hasil jerih payahnya sendiri. Dia tidak mau menghambur-hamburkan uangnya untuk urusan sepele yang berdampak buruk buat kesejahteraan keluarga. Orang bijak ini akan selalu cermat dalam mengeluarkan uang, sehingga gajinya bertahan lebih lama di rekeningnya dibanding kebanyakan karyawan lainnya.

Dalam diri setiap manusia, terdapat mahluk bernama "hantu lapar" yang setiap saat minta untuk dipuaskan. Tapi manusia akan menyesal berkepanjangan, setelah memenuhi keinginan "hantu lapar" tersebut. "Hantu lapar" ini memiliki banyak keinginan dan seakan-akan keinginan tersebut merupakan kebutuhan yang sangat mendesak. Saya ingatkan Anda kembali, jangan sekali-sekali memberi makan "hantu lapar". Semakin sering diberi makan, maka dia akan semakin kuat. Sebaliknya, Anda sebagai tuannya justru akan kian lemah. Padahal seharusnya, Andalah yang menentukan apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan.

KEINGINAN ATAU KEBUTUHAN
Seringkali Anda memakai alasan bahwa saya memang membutuhkan barang itu sehingga saya harus membelinya. Saya memiliki beberapa cara menguji atau membedakan apakah itu keinginan atau kebutuhan sebagai berikut:
- Kebutuhan sudah dapat Anda ketahui minimal 1 minggu atau 1 bulan sebelumnya dan sebaiknya direncanakan, sedangkan keinginan akan timbul seketika dan belum dapat Anda ketahui jauh-jauh hari
- Kebutuhan yang Anda tunda, tetap akan menjadi kebutuhan. Keinginan yang ditunda akan berubah bentuk menjadi “tidak berselera“ lagi.
- Kebutuhan bila tidak dipenuhi maka akan mengganggu aktifitas dan kualitas hidup Anda, sedangkan keinginan hanya untuk memenuhi “napsu“ selintas.

Jadi bagi Anda yang merasakan “kebutuhan“ akan sebuah handphone baru seketika Anda melihatnya di Mall Ambassador atau sebuah ikat pinggang di Plaza Senayan atau sebuah “blaser“ di Mall Taman Anggrek, saran saya sebaiknya “kebutuhan“ tersebut Anda tunda selama paling tidak 6 (enam) bulan. Setelah 6 bulan berlalu silahkan Anda penuhi “kebutuhan“ tersebut dengan membeli handphone baru, ikat pinggang atau “blaser“ baru yang pernah Anda lihat itu.

5 KATEGORI MANUSIA BODOH DALAM BERBELANJA:

1. Tidak memiliki rencana saat berbelanja.
Belanja juga membutuhkan rencana. Kurang bijak bila Anda pergi berbelanja tanpa perencanaan terlebih dahulu. Ada beberapa point yang harus diperhatikan yaitu: Mau belanja di mana? Mau belanja apa saja? Dan siapkan dananya. TULISKAN ITU di selembar KERTAS atau di HANDPHONE. Manusia yang tidak memiliki rencana hanya belanja yang di-LIHAT dan di-INGINKAN seketika itu juga. Merekalah yang disebut sebagai manusia terbodoh karena sudah memberi makan "hantu lapar". Saya sangat yakin, manusia semacam ini sering mengalami penyesalan, setelah membeli barang-barang tersebut. Dia baru tersadar belakangan setelah memberi makan 'hantu lapar'. Apalagi kalau barang yang dibeli adalah barang-barang konsumtif yang nilainya menyusut dengan sangat cepat dalam waktu singkat.

Seorang ibu rumah tangga yang ingin belanja bulanan di pasar, akan kesulitan bila tidak memiliki catatan, apa saja yang mau dibeli buat kebutuhan rumah. Sekali lagi RENCANAkan Belanja ANDA dan BELANJAlah sesuai RENCANA. Jangan membeli barang yang tidak Anda rencanakan, apapun alasannya!

2. Belanja menggunakan kartu kredit dan tidak memiliki uang tunai untuk membayarnya saat tagihan datang
Janganlah membeli barang memakai kartu kredit bila Anda tidak memiliki uang untuk membayar lunas saat tagihan tiba, APAPUN ALASANNYA. Kartu kredit dipakai untuk keadaan mendesak seperti sakit dan untuk menghindari risiko membawa uang tunai. "Hantu lapar" akan selalu membujuk Anda untuk memenuhi keinginannya. “Hantu” ini akan merayu Anda dengan mengatakan, "Gesek saja! Bayarnya belakangan ini kok, gampang ‘kan!" Jangan tergoda untuk menggesek.

Begitu Anda menggesek, "hantu lapar" akan tersenyum dan bahagia tanda kemenangan atas Anda. BELANJA pakai KARTU KREDIT tidak ELITE, sekarang jamannya pakai KARTU DEBIT. HARE GENE masih NGUTANG, malu akh... APA KATA DUNIA??? Bila Anda melakukannya, maka Anda adalah manusia bodoh.

3. Belanja dengan memakai uang yang belum di tangan
Manusia bodoh ini berbelanja dengan asumsi bahwa nanti akan dia bayar memakai uang THR atau uang bonus atau uang warisan atau uang apapun, yang saat ini belum ada di tangan. Manusia ini berasumsi dan berandai-andai sehingga TIDAK MEMILIKI MASA DEPAN, karena sudah mengambil masa depannya dan dipakai HARI INI. Manusia kategori ini menggadaikan masa depannya untuk kesenangan hari ini. Kalau tidak punya Uang, jangan BELAGU apalagi BELANJA. Saya ingatkan, jangan belanja jika Anda tidak punya uang saat ini. Tunda sampai Anda memilikinya di tangan.

4. Kategori gila SALE
Saya yakin saat ini banyak manusia bodoh karena 'SALE'. Di mana-mana ada tulisan 'SALE' dan 'SALE'. Diskonnya, 30% up to 70%. Manusia ini sangat mudah terperdaya dan terkecoh hanya oleh sebuah kata: “SALE”. Manusia bodoh kategori ini kalau melihat 'SALE'; senyumnya langsung mengembang, matanya berbinar-binar dan jantungnya berdegup kencang, serta seluruh tubuhnya langsung bergetar seperti habis terkena stroom listrik 440 Volt. Tak butuh waktu panjang, manusia ini langsung tancap gas berbelanja, bak metromini yang akan menyalip pesaingnya untuk mengambil penumpang. Orang yang gila 'SALE', bisa betah berlama-lama di pusat perbelanjaan, seharian penuh sampai lupa mandi, makan dan pulang, hanya untuk mencari-cari barang yang dia sendiri tidak tahu.

Mungkin mengaduk-aduk barang dagangan 'SALE' saat ini sudah menjadi “trend” di kota-kota besar dan akan menjadi jenis “olah raga” baru. Padahal kalau boleh jujur, barang 'SALE' adalah barang-barang diskontinu atau afkir, tua, obsolete dan kadang-kadang cacat. Apakah pantas menghargai diri Anda dengan barang-barang sejenis itu? Pasti ada di antara dari Anda menjawab: “Emm Emm” atau “Emang Gua Pikirin”. BARANG-BARANG BERKUALITAS dan UP TO DATE tidak pernah diobral. Kalau Anda kurang yakin, silahkan mampir ke butik-butik barang bermerek seperti Aigner dan Cartier, tanyakan kepada petugas di sana. Berarti hanya barang-barang ber-mutu rendah dan usang yang akan lebih sering di-'SALE'.

Membeli barang-barang SALE tidak akan membuat Anda kaya, melainkan hanya memperkuat dan menunjukkan sikap dan mentalitas kemiskinan. Seperti yang disampaikan oleh Tung Desem Waringin dalam “Financial Revolution”-nya, orang kaya lebih bahagia bila berbelanja saat ada “New Arrival” di butik-butik ternama, dimana hanya sedikit orang yang “mampu” datang dan berbelanja ke sana. Sehingga saat orang kaya tersebut datang, mereka akan dilayani secara penuh oleh para penjaga butik dimaksud. Orang kaya “asli” tidak suka berdesak-desakan, berebutan atau saling mendorong dan meng-antri saat bayar layaknya sedang “antri minyak tanah” bersubsidi.

5. Belanja memakai uang tabungan pensiun atau tabungan Lainnya
Saat belanja semestinya uang yang akan dipakai telah disiapkan dalam POS BELANJA BULANAN atau BELANJA REKREASI / ENTERTAINMENT. Selain POS yang telah ditetapkan, maka “HARAM” hukumnya bila sampai mengganggu pos-pos lain, apalagi sampai memakai POS UANG SEKOLAH ANAK, UANG PENSIUN, UANG ASURANSI dan TABUNGAN HARI TUA.

Bila Anda tidak memiliki dana lagi untuk BELANJA yang memang tidak terjadwal, maka tundalah dan jadwalkan untuk bulan berikutnya. Jangan gadaikan masa depan dan hari tua Anda, dengan memberi makan "hantu lapar". Anda adalah “The Master of Your Soul, Your Mind & Your Body”.

JANGAN MENJADI BENALU di MASA TUA ANDA, TETAPLAH MENJADI INSAN YANG PRODUKTIF & BERGUNA.

Kata bijak:
“Saya memahami bahwa bagian terbesar dari kesengsaraan manusia adalah kesalahan perkiraan tentang mereka sendiri, mereka harus membuat sesuatu menjadi bernilai.” – Benjamin Franklin

RENCANAKAN
Saya harap sebelum Anda berbelanja entah kebutuhan rumah tangga bulanan atau lainnya, segera buat daftar barang yang akan dibeli pada sehelai kertas dan bawalah sejumlah uang sesuai jumlah barang yang akan dibeli. Anda boleh membawa sedikit lebih banyak untuk makan dan minum yang diambil dari pos pengeluaran yang sudah dialokasikan sebelumnya. Bila belum direncanakan atau dialokasikan, berarti Anda tidak perlu berbelanja.

Bila Anda lembek terhadap diri sendiri, maka dunia akan keras terhadap Anda, dan sebaliknya bila keras terhadap diri sendiri maka dunia akan sangat mudah Anda taklukkan. Anda tinggal pilih, karena Anda adalah tuan kehidupan Anda.

MINIMALKAN PENGELUARAN ANDA
Jika Anda mampu mengendalikan diri dan meminimalkan pengeluaran serta terus mengumpulkan investasi masa depan, niscaya Anda akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia. Saat menolak mengeluarkan uang, Anda tidak akan kehilangan uang tersebut. Tekan, potong dan coret seluruh barang yang tidak benar-benar dibutuhkan dalam daftar belanja dan Anda akan tercengang setelahnya. Anda akan merasakan kenyaman mendalam dan kesuksesan karena sedang dalam perjalanan menuju ke kehidupan sejahtera dan bahagia.

Pembelian barang yang tidak benar-benar Anda butuhkan hanya memberi kebahagiaan sesaat dan tidak lebih dari 1 (satu) hari. Tapi akan membawa Anda dalam kepusingan yang lama lebih dari 1 (satu) bulan terutama bila tidak memiliki uang untuk membayar tagihan kartu kredit.

Agar berhasil menolak keinginan 'hantu lapar', ada cara yang paling efektif dan pasti manjur yaitu: “Tinggal di rumah saja dan jangan pergi ke Mall!” Selain sudah menghemat uang transport, uang makan atau minum, Anda akan menghindari “jebakan” atau “godaan” belanja yang dapat meluluhkan tekad dan niat Anda mencapai kekayaan dan kebahagiaan. Ya, tinggallah di rumah, berceritalah dengan anak-anak dan istri, nonton film dan membaca buku bersama, masak dan makan siang bersama di meja makan, sambil menanyakan keadaan seluruh anggota keluarga. Sampaikan niat baik Anda ini kepada mereka, dan saya yakin mereka akan mendukung Anda mencapai tujuan kebahagian dan kesejahteraan bersama.

“CHRISTMAS & NEW YEAR EVE”
Karyawan akan diberikan tunjangan hari raya (THR) setiap perayaan Idul Fitri bagi kaum Muslim dan setiap Natal pada bulan Desember bagi yang beragama Kristen dan lainnya. Saat bulan Desember seluruh pusat perbelanjaan sangat ramai berhias diri merayakan suasana Natal dan Tahun Baru, seperti halnya di Mall Taman Anggrek Jakarta. Suasana di lantai dasar dibangun sebuah pondok dan pohon-pohon dengan kapas diatasnya yang menggambarkan salju, ini terjadi di Natal 2007. Semua begitu meraih. Butik-butik, Departemen store, toko-toko juga tidak ketinggalan mempercantik diri, agar dilirik dan dikunjungi oleh para “BELANJER” (orang-orang yang berbelanja).

Kecendrungan masyarakat dunia dalam menyambut suatu hari raya yang sering dinamakan “hari kebebasan”, “hari kemenangan”, “hari kejayaan” atau “hari kehebatan” dan sebutan lainnya, dengan mengikuti dan/atau menyelenggarakan sebuah “PESTA” yang wah. Dalam menyambut “pesta” tersebut, mereka mengeluarkan uang yang tidak sedikit, antara lain dipergunakan untuk membeli baju, sepatu, assesories, hadiah-hadiah, perlengkapan rumah baru dan makan-makan di sebuah restaurant mahal bahkan ada yang menginap di hotel berbintang “7” di luar negri.

Peristiwa ini berulang setiap tahunnya dan menjadi suatu “ritual” yang “sakral” yang harus dilakoni. Bila tidak dilakukan, maka terasa ada yang kurang dan Anda merasa “berdosa” kepada anak-anak, istri dan keluarga. Sehingga akhirnya para suami berusaha mencadangkan atau mencari uang dengan berbagai cara, untuk membahagiakan keluarga agar dapat merayakan “pesta” ini. Saya yakin biaya yang dikeluarkan setiap perayaan “pesta” ini melebihi Rp. 1 juta setiap tahunnya dan itupun yang tergolong sederhana.

Apakah “pesta” ini harus disambut dengan gegap gempita dan menghabiskan (menghamburkan) uang yang tidak sedikit? Saya yakin ada di antara Anda yang menjawab: “Tidak juga”. Jadi mengapa Anda “membiasakan” diri dan “mengkondisikan” keluarga Anda dengan acara “pesta” yang wah. Sebenarnya “ritual“ ini sudah terjadi berulang-ulang dan Anda menerimanya dari orang tua Anda dan lingkungan, sehingga Andapun mengikuti pola yang sudah ada. Sekarang apakah Anda ingin “mewariskan“ “ritual“ tersebut kepada anak-anak Anda?. Semua terserah Anda.

Merayakah sebuah “kemenangan“ memang baik, namun setelah melakukan perjuangan yang cukup berarti. Apakah Anda sudah melakukan “perjuangan“ yang berarti?. Namun merayakan “kemenangan“ dengan membuat hutang baru adalah suatu “kekalahan“ yang sangat besar. Ada beberapa pertanyaan yang baik untuk Anda renungkan: “Apa yang telah Anda lakukan selama ini sehingga pantas merayakan hari “kemenangan“ tersebut?“, “Apakah hari kebahagiaan hanya terjadi pada hari-hari tertentu saja?“, “Apakah setelah hari “kemenangan“ tersebut, kita tidak boleh merayakan keberhasilan lainnya dengan bergembira dan suka cita?“, “Apakah merayakan hari “kemenangan“ tersebut harus dengan berpesta pora?“. Menurut saya “kemenagan“ sesungguhnya terjadi di dalam hati dan dalam “rekening“ kehidupan Anda masing-masing.

Natal dan Tahun Baru, merupakan momen yang baik untuk bercermin kembali dan mengkoreksi perjalanan Anda selama 1 (satu) tahun. “Bagaimana hubungan Anda dengan Sang Pencipta?“, “Apakah hubungan Anda dengan istri/suami dan anak-anak harmonis?“, “Apakah hubungan Anda dengan orang tua dan adik dan kakak harmonis?“, “Apakah hubungan Anda dengan rekan kerja dan tetangga harmonis?“. “Apakah selama ini Anda sudah mengupayakan berbuat yang terbaik bagi sesama?“. Ini semua adalah “rekening“ kehidupan Anda.

Mari merayakan “kemenangan“ ini dengan membuat suatu “kemenangan“ baru dengan berbagi kasih kepada sesama, dan bukan untuk sekadar berpesta-pora dan menghamburkan uang saja, walaupun itu uang Anda sendiri. Masih banyak saudara-saudara kita yang kelaparan dan menderita. Masih banyak anak-anak di sekeliling Anda yang tidak mampu bersekolah dan kekurangan gizi, bahkan ada yang sampai meninggal akibat.

Apakah Anda tega dengan berbangga hati, berbahagia dan tertawa lepas, kala menginap di hotel-hotel mewah dan menikmati makanan lezat nan mahal serta minum anggur berkelas, sementara Anda tahu bahwa di luar sana, banyak manusia seperti Anda yang tidak beruntung?.

Merayakan “kemenangan“ yang sesungguhnya dengan memberi dan berbagi kepada sesama, akan memberi suka cita besar bagi Anda, sesama dan Tuhan yang telah memberi segala sesuatunya. Mari merayakan “kemenangan“ dengan memperhatikan kemampuan diri dan tidak membuat hutang baru, apalagi dengan memakai kartu kredit.

MANJAKAN DIRI & BAHAGIAKAN DIRI ANDA SESAAT
Pergilah berbelanja sesuka hati Anda!!! Ya, sekarang juga. Eitt tunggu dulu, sebelum Anda berangkat ada beberapa hal yang mesti diperhatikan sebagai berikut:
1. Buka dompet Anda, ambil dan simpan kartu kredit dan kartu debit Anda di laci lemari Anda.
2. Siapkan uang tunai Anda secukupnya, buat bensin/transport umum, tol, parkir dan makan/minum, katakanlah sebesar Rp.250.000,-. Sisanya Anda taruh dalam laci lemari Anda.
3. Pergilah ke Mall favorit tujuan Anda, seperti Senayan City, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Mall Taman Anggrek, Plaza Senayan, Mall Kelapa Gading, Pondok Indah Mall atau Mall Artha Gading.
4. Silahkan Anda keluar masuk butik eksklusif dan mewah, untuk melihat-lihat barang-barang “New Arrival”, pegang/sentuhlah kehalusan barang idaman Anda, kagumi dan tersenyumlah saat itu. Lihatlah label harganya, hapalkan tapi jangan kaget nanti ketahuan bahwa Anda tidak bawa uang.
5. Lalu taruh lagi barang tersebut pada tempatnya, cari lagi barang yang ingin Anda miliki, ulangi, pegang/sentuh, kagumi dan tersenyumlah sambil berpikir. Katakanlah: “Kayaknya kurang pas, sambil gelengkan kepala Anda”. Taruh lagi barang tersebut.
6. Sampaikan terima kasih dan salam kepada penjaga butik tersebut.
7. Sesaat Anda keluar dari butik tersebut, catat nama barang dan harga barang yang ingin Anda beli ke Handphone dalam “Notes” atau di atas secarik kertas.
8. Masuklah ke butik yang ke 2, ke 3 sampai ke 10, terserah Anda mau sampai jam berapa “acak-acak” Mall tersebut. Lakukan hal yang sama, hapalkan dan catat nama serta harga barang tersebut.
9. Setelah Anda lelah keluar masuk butik-butik ternama dan membahagiakan hati Anda, sebaiknya Anda cari tempat duduk agak sepi untuk istirahat sejenak. Keluarkan catatan Anda, kemudian mulailah menghitung seluruh “pengeluaran” Anda hari ini.
10. Wah dahsyat dan hebat kan. Anda mampu berbelanja dan membahagiakan hati Anda sampai dengkul mau copot, tanpa keluar uang sedikitpun.
11. Sekarang waktunya Anda cari makan dan minum, untuk memuaskan dahaga dan lapar “sejati”. Jangan dihabiskan uang Rp.250.000,-, ingat Anda harus bayar parkir atau transport. Sisakan sedikit uang ongkos pulang. Lalu setelah kenyang, sebelum Anda melangkah keluar Mall, sebaiknya Anda ke kamar kecil dahulu. Tidak baik menahan “aliran alam/biologis” terlalu lama.
12. Sesampainya di rumah, langsung panjatkan doa dan ucapkan terima kasih kepada Tuhan, bahwa Anda telah berhasil memenangkan hari ini dan ucapkan selamat kepada diri Anda sendiri. Anda telah menjadi “pemenang” dan mampu mengalahkan hasrat “hantu lapar” yang begitu menggoda. Selamat kepada Anda.

Sebenarnya bila Anda malas lari pagi atau jalan sehat sore hari, aktifitas di atas dapat Anda lakukan setiap Sabtu atau Minggu untuk menjaga stamina dan kebugaran tubuh serta pikiran. Siapkan waktu sekitar 3 – 6 jam, dan pakailah sepatu olah raga (serta handuk bila perlu). Silahkan Anda naik turun escalator atau tangga darurat dan keluar masuk toko atau butik. Minggu ini ke mall satu, minggu depan ganti lagi. Selamat membahagiakan diri dan berolah raga, sehat di badan dan sehat di kantong. Selamat menjelajah.


Kata bijak:
“Kesalahan kala membeli walau sesaat, akan membawa kesusahan sepanjang perjalanan pulang. Pikirkan seribu kali sebelum membeli.” – Frederick Philippe Pierre P.



BAB 5 BELANJA
1. Rencanakan dan tulis barang yang akan Anda beli saat belanja, diluar itu “DILARANG”.
2. Langkahkan kaki Anda langsung ke toko tempat tujuan, hindari mampir sana sini dan lirik sana sini.
3. Bawa uang secukupnya dan tinggalkan kartu kredit Anda di rumah, bawalah Kartu Debit.
4. Anda akan senang 1 hari membeli barang yang tidak direncanakan, dan akan sengsara lebih dari 1 bulan.
5. Barang 'SALE' bukanlah barang yang pantas bagi Anda.
6. Kumpulkan uang lebih dahulu, setelah cukup baru beli barang yang Anda idamkan.
7. Jangan korbankan uang tabungan dan investasi masa depan, bila Anda tidak ingin jadi korban kemiskinan.
8. Selesai belanja, langsung pulang.

Latest Berita

ASPIKINDO FAIRASPIKINDO FAIR
Berita Kelas Excellent Mentoring  Incubation  whatsapp image 2017 09 09 at 17 28 15
Kelas Excellent Mentoring & Incubation
Berita Excellent Mentoring  Incubation pertemuan ke 3 whatsapp image 2017 08 26 at 17 54 00 5
Excellent Mentoring & Incubation pertemuan ke 3
Berita SEMINAR  GATHERING whatsapp image 2017 08 12 at 18 05 18
SEMINAR & GATHERING