Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Manajement

Renovasi Kehidupan

Renovasi Kehidupan

by
Apabila anda menempati sebuah rumah, maka bila kebutuhan rumah tersebut sudah tidak memadai untuk segala kegiatan rutin anda didalamnya, maka tentu saja anda butuh merenovasi rumah tersebut. Dalam hal ini renovasi rumah berarti membangun kembali, memperbaiki dan menjadikan rumah menjadi lebih memadai untuk kebutuhan saat ini.

Renovasi atau re-inovasi tidak saja terjadi pada bangunan-bangunan material. Namun juga terjadi kepada kehidupan kita, termasuk juga pekerjaan. Kehidupan yang mengarah kepada kemajuan dan perkembangan ke arah yang lebih baik tentu saja memerlukan renovasi yang mungkin saja tidak hanya terjadi satu atau dua kali.

Bila kita bicara tentang renovasi kehidupan, berarti ada yang dibongkar. Dan selama membongkar tentu saja ada bagian-bagian yang harus dirobohkan untuk kemudian dibangun kembali menjadi lebih baik. Agar kegiatan renovasi tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan pembangunan yang dilakukan efisien dan efektif, maka tentu saja kita memerlukan ‘pola rancang’ yang tepat. ‘Pola rancang’ ini dapat berupa goal atau tujuan yang diharapkan.

Yang menjadi pertanyaan penting adalah, dimanakah letak pola rancang tersebut? Mungkin banyak dari anda akan mengatakan bahwa pola rancang ini terletak pada pikiran atau ide yang muncul dalam pikiran. Namun kenyataannya bahwa banyak yang meletakkan pola rancang ini pada pikirannya, dan ternyata tidak berhasil dalam melakukan renovasi kehidupan. Dan banyak kita lihat yang secara tidak sadar mereka bilang bahwa tidak memikirkan apa-apa, atau tidak pernah berpikir hal itu sebelumnya, tapi ternyata malah mendapatkan kemajuan yang tidak diduga sebelumnya.

Mari kita ikuti cerita ini:
Sebut saja namanya Yuni. Setelah lulus sekolah, ia bekerja di Jasa Marga bagian layanan jalan Tol, yaitu menjaga gardu tol. Disana ia menjadi pegawai kontrak selama 2 tahun. Setelah setahun ia menjalani pekerjaannya, ia berpikir akan mencari pekerjaan yang dianggapnya lebih membawa kemajuan dalam hidupnya, namun ia tidak tahu akan melamar bekerja dimana.
Suatu hari, teman akrabnya mengajak untuk melamar menjadi Pramugari di maskapai nasional negeri ini. Yuni mengiyakan dan menyiapkan lamaran bersama temannya. Menjadi pramugari adalah hal yang tidak pernah terpikirkan oleh Yuni. Bukan saja tidak terpikirkan, namun Yuni pernah bilang pada temannya bahwa tidaklah mungkin ia diterima menjadi pramugari.
Namun setelah melewati proses pendaftaran, temannya ternyata gagal dan Yuni lolos untuk mengikuti pendidikan sebagai pramugari. Bagi Yuni ini adalah hal kebetulan dalam hidupnya, yaitu dia mendapatkan pekerjaan yang membawa kepada kemajuan dan perkembangan.

Mengapa cerita tentang Yuni yang merenovasi pekerjaannya (walau tampak tidak disengaja) saya ceritakan? Ya, karena ada hal yang harus kita pahami dalam mekanisme ‘pola rancang’ yang sebenarnya sudah dilakukan oleh Yuni tanpa sengaja. Apabila ‘pola rancang’ ini kita ketahui dan kita pahami maka kita dapat menciptakan ‘pola rancang’ secara sengaja dalam bidang apapun juga untuk merenovasi kehidupan kita.

Inilah percakapan saya dengan Yuni yang saya maksudkan untuk mencari dimana ‘pola rancang’ itu dimulai.
“Apakah sebelum menjadi pramugari pernah berpikir untuk menjadi pramugari?”
“Tidak pernah. Saya bahkan tidak tahu pekerjaan pramugari itu”
“Pernah melihat pramugari sebelumnya?”
“Kalau melihat sering. Karena saya jaga tol, maka saya sering melihat mobil jemputan pramugari lalu lalang. Dan ketika sopirnya membuka jendela untuk membayar tol, saya melihat pramugari sedang duduk di kursi samping sopir.”
“Apa yang kamu lihat?”
“Saya melihat pramugari pulang kerja saja masih rapi, masih terlihat cantik. Padahal sudah pulang.”
“Coba ingat kembali perasaan kamu saat kamu menyaksikan pramugari itu”
“Pernah sekali saya membayangkan, ‘coba kalau saya yang duduk disitu’. Berangkat kerja dijemput dan pulang diantar. Enak sekali.”
“Lalu perasaanmu saat itu seperti apa? Maksud saya perasaanmu membayangkan bahwa kamu duduk di mobil jemputan pramugari tersebut?”
“Sangat senang sekali”
Saya menutup pembicaraan dengan Yuni dengan berkata, “Yuni, pernahkan kamu sadari bahwa perasaanmu yang meluap saat kamu menyaksikan pramugari itulah yang membawamu sekarang menjadi pramugari. Dan temanmu itu hanyalah sebuah perantara alam agar jalanmu terbuka dalam mengikuti pendaftaran sebagai pramugari.”

Yuni mungkin belum mengerti betul mengapa saya bertanya demikian dan apa maksudnya dari perasaan yang meluap yang membawa dia menjadi pramugari. Apabila dia membaca artikel ini semoga dia semakin paham dan dapat kembali melakukan renovasi kehidupannya secara sadar.

‘Pola rancang’ yang saya katakan di awal terjadi pada tingkat getaran atau vibrasi perasaan seseorang. Disini kita melihat bahwa seseorang dapat memikirkan sesuatu atau merancang sesuatu. Namun bila saat merancangnya dia tidak menyertakan perasaannya secara mendalam, maka ia tidak mengirimkan sinyal getaran ke alam semesta. Bila getaran tidak terkirim ke alam semesta maka alam tidak mengembalikan getaran tersebut berupa konspirasi alam (kejadian kebetulan) yang mengarahkan kepada hasil perasaan tersebut.

Jadi ‘pola rancang’ itu terdapat pada perasaan anda!
Saya ulangi lagi, bahwa pola rancang renovasi kehidupan terdapat pada perasaan anda. Bila kita menyadari hal ini, maka mulai sekarang apabila kita berpikir tentang sebuah ide kemajuan atau sudah membuat goal pada pikiran, marilah kita teliti: apakah kita menyertakan perasaan kita? Apakah dengan berpikir tentang goal kita tersebut kita dapat merasakan dengan sangat dan dengan perasaan sangat senang akan hal tersebut?
Ini juga yang dinamakan law of attraction. Bahwa pikiran kita menarik hal-hal yang dipikirkan. Tentu saja bahwa kata menarik bukan sekedar hal yang hanya kita pikirkan. Kalimat itu harus kita artikan lebih luas, yaitu yang kita pikirkan dengan menyertakan segenap perasaan dengan sangat.
Hal ini juga sudah diungkapan oleh aristoteles, yaitu: “kita adalah apa yang kita pikirkan secara terus menerus”
Ya, kita pikirkan secara terus menerus. Mengapa harus terus menerus? Karena dengan memikirkan secara terus menerus, maka perasaan akan ikut campur dan otomatis akan merasakan dengan sangat apa yang dipikirkan tersebut.
Apakah anda siap merenovasi kehidupan anda? Mulai saat ini sertakan perasaan anda dalam membuat ‘pola rancang’ secara sadar dari apa yang anda pikirkan.