Logo
Other Information Banner Header
Tiket Online

Kewirausahaan

BELAJAR ILMU ‘GOBLOK’ DARI OM BOB

BELAJAR ILMU ‘GOBLOK’ DARI OM BOB

by
Di awal tahun 2015, Indonesia kehilangan salah satu pebisnis nyentrik, pendiri Kemchick dan Kemfood, yang banyak menggugah dan menggelitik cara berpikir kita. Dialah Bambang Mustari Sadino, alias Bob Sadino. Dari penampilannya, hingga cara berpikirnya banyak hal yang patut untuk kita renungkan

BELAJAR ILMU ‘GOBLOK’ DARI OM BOB

. Banyak pula pelajaran penting yang bisa kita petik dari life style, cara berpikir, cara melihat permasalahan serta tips kesuksesan dari beliau.



Nah, soal pemikirannya yang nyentrik, mari kita ingat kembali kalimatnya soal “Ilmu Goblok”. Antara lain, inilah kalimat-kalimat yang beliau lontarkan,



"Saya sudah menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain."

"Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnya tidak ada satupun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya 1 ide dan itu jadi kenyataan."


"Orang goblok sulit dapat kerja akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar."-


"Orang pintar mikir ribuan mil, jadi terasa berat. Saya ga pernah mikir karena cuma melangkah saja. Ngapain mikir kan cuma selangkah."


"Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting terus melangkah. Orang pintar kebanyakan mikir, akibatnya tidak pernah melangkah."


"Orang pintar maunya cepet berhasil, padahal semua orang tau itu impossible! Orang goblok cuma punya 1 harapan: hari ini bisa makan."


"Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok berjuang keras untuk sukses biar bisa bayar para pelamar kerja."



Sungguh, kalau kalimat itu ditelan mentah-mentah, akan membuat banyak orang yang tidak suka. Bahkan menentangnya. Tak mengherankan, di internet saja kita bisa melihat beberapa artikel yang terang-terangan menentang gaya berpikirnya Om Bob.

Pengalaman Hidup Om Bob Yang Membentuknya

Setiap kalimat dan sikap alharhum Om Bob, sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari lingkungan serta pengalaman beliau. Bayangkan, berbeda dengan para motivator dan pebisnis yang dibesarkan dari keluarga yang miskin lalu beranjak menjadi sukses, Om Bob justru berkebalikan. Ia lahir dari keluarga yang berkecukupan. Awal perjalanan hidupnya enak. Malahan, di usianya yang ke 19 tahun, ia menjadi jutawan karena mewarisi harta keluarganya. Ceritanya, dengan harta itupun, ia berkeliling dunia dan sempat menetap 9 tahun di Belanda. Di tahun 1967, ia balik ke Indonesia, dengan membawa 2 Mercedes. Satu buat beli tanah di Kemang, dan satunya lagi disewakan dimana ia menjadi supirnya. Namun naas, mobilnya mengalami kecelakaan dan dia sendiri nggak punya duit sehingga harus hidup menjadi buruh dengan upah 100 rupiah. Di sinilah kehidupan mulai memberikan pembelajaran baginya. Dan akhirnya ada seorang temannya menyarankan dia untuk beternak dan menjual ayam negeri. Sesuatu yang tidak lumrah pada saat itu. Dan, karena kepepet, saran itu dicobanya dan ternyata berhasil. Ia mulai menjualnya di Kemang, dan dengan modal bisa berbahasa asing, ia pun bisa melayani pelanggannya. Demikianlah dari titik itulah bisnisnya dimulai. Pasar swalayan Bob Sadino berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia sampai sebelum ia meninggal.

Ingin tahu kelanjutannya? Informasi selengkapnya dapat Anda baca di Majalah EXCELLENT. Majalah Excellent bisa Anda dapatkan dalam versi CETAK dan Digital (Scoop, Scanie, WayangForce atau ExcellentMediaStore). Jika ingin bentuk cetak, Anda dapat temukan di Toko Buku Gramedia Se-Jabodetabek atau bisa melakukan pemesanan dengan menghubungi 021-29034288 atau 0851 0011 2009.